Share on :
WE-Lab, Ubah Minyak Jelantah Jadi Inovasi Hijau yang Menggerakkan Ekonomi Sirkular
Minyak jelantah, yang sering dianggap limbah tak berguna, kini berubah menjadi sumber daya berharga berkat inovasi cerdas WE-Lab (Waste to Energy Lab). Usaha sosial ini berdiri sejak 2022 di Kabupaten Probolinggo dengan misi besar: mengubah limbah minyak goreng menjadi energi terbarukan dan produk ramah lingkungan yang bernilai ekonomi tinggi. "Kami ingin menunjukkan bahwa apa yang sering dianggap sampah, bisa jadi berkah," ujar Slamet Riyadi, pendiri WE-Lab.
Mengandalkan konsep ekonomi sirkular, WE-Lab mengolah minyak jelantah menjadi biodiesel murni (B100), sabun natural, dan lilin aromaterapi. Biodiesel yang dihasilkan bahkan sudah digunakan oleh petani lokal untuk mengoperasikan alat pertanian, mengurangi biaya produksi sekaligus ketergantungan pada bahan bakar fosil. Sementara itu, produk lilin dan sabun berbahan dasar minyak jelantah dipasarkan sebagai suvenir ramah lingkungan. Semua ini dilakukan dengan melibatkan masyarakat lokal, terutama ibu rumah tangga, yang kini berkontribusi langsung dalam proses produksi.
"WE-Lab bukan hanya soal lingkungan, tetapi juga soal memberdayakan masyarakat. Kami ingin ibu-ibu di sini merasa mereka punya peran penting dalam menjaga bumi sekaligus mendukung ekonomi keluarga," tambah Slamet.
Untuk mendukung keberlanjutan, WE-Lab juga aktif mengedukasi masyarakat tentang dampak buruk pembuangan minyak jelantah sembarangan. Mereka menyediakan dropping box di berbagai titik strategis dan membeli minyak jelantah dari masyarakat dengan harga Rp3.000–5.000 per liter. Hingga kini, lebih dari 2 ton minyak jelantah telah diolah berkat kerja sama dengan 32 mitra, termasuk UMKM, restoran, dan rumah tangga.
Namun, perjalanan WE-Lab bukan tanpa tantangan. Salah satu hambatan terbesar adalah mengubah pola pikir masyarakat yang masih menganggap minyak jelantah bisa digunakan berulang kali tanpa risiko. Untuk itu, WE-Lab menggandeng komunitas lingkungan dan pemerintah daerah dalam memberikan edukasi dan sosialisasi. "Kami percaya perubahan besar dimulai dari kesadaran kecil di lingkungan kita," ujar Slamet dengan optimisme.
Kini, WE-Lab bukan hanya menginspirasi perubahan lokal, tetapi juga mencuri perhatian nasional. Kisah inspiratif tentang bagaimana minyak jelantah diubah menjadi solusi energi hijau ini telah didokumentasikan dalam buku Teladan Bijak Kelola Susut dan Sisa Pangan, yang diterbitkan oleh Bappenas, JP2GI, dan GAIN, dengan dukungan Bapanas serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Kisah ini menjadi bukti bahwa keberlanjutan bukan sekadar konsep, melainkan aksi nyata yang membawa manfaat bagi lingkungan dan masyarakat.