Small Grant JP2GI untuk Ketersediaan Pangan Begizi


Indonesia adalah salah satu produsen perikanan tangkap terbesar di dunia dengan produksi mencapai 10,12 juta ton per tahun. Sayangnya, tingkat susut pasca-panen perikanan juga masih sangat tinggi mencapai 25-30% yang diperkirakan setara dengan hilangnya hingga 30.000 ton protein/tahun. Sementara itu, tingkat konsumsi ikan di Indonesia cukup baik yaitu 47.34 kg/kapita/tahun di tahun 2018, namun pola konsumsi dan permintaan ikan rumah tangga masih rendah dan tidak merata.

Kondisi ini mendorong JP2GI untuk mendukung pemerintah untuk meningkatkan ketersediaan pangan bergizi. JP2GI menyadari bahwa konsumsi ikan yang bergizi sangat penting dilakukan mengingat 8% penduduk Indonesia (19.4 juta) tidak mampu memenuhi kebutuhan gizinya dan lebih dari 30% anak berusia di bawah lima tahun (balita) mengalami stunting.

Dengan dukungan dana hibah dari Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN), JP2GI memberikan small grant kepada 10 inovator lokal yang mengembangkan teknologi lokal yang terjangkau dan efektif menurunkan susut pasca-panen hasil perikanan dan inovator lokal yang menemukan cara-cara mendorong perubahan perilaku penanganan ikan yang baik serta konsumsi ikan bergizi oleh rumah tangga.

Tim seleksi yang terdiri dari perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kesehatan, PERSAGI, ARPI, AP5I dan GAIN telah menyeleksi 20 proposal yang dikelompokkan ke dalam 4 (empat) kategori, sebagai berikut:

  1. Kategori Delivery Box

Cool delivery box adalah alat yang sangat efektif dalam pendistribusian ikan segar. Small grant diberikan kepada inovator yang dapat mengembangkan cool delivery box dengan kriteria 3E (Efektif, Efisien, dan Ekonomis).

 

  1. Kategori Pemantauan Distribusi

Monitoring temperatur selama pendistribusian perikanan segar yang mampu menghubungkan antara informasi harga dan pasar merupakan hal yang sangat penting. Small grant diberikan kepada inovator yang dapat membuat sistem cold chain dengan kriteria SMTT (Sederhana, Mudah dioperasikan, Terhubung, dan Terjangkau) yang akan bermanfaat bagi nelayan dan penjual ikan segar di Indonesia.

 

  1. Kategori Olahan Ikan Segar menjadi Kudapan Bergizi

Terdapat 7 (tujuh) titik kritis dalam pengolahan ikan yang mengurangi minat orang mengkonsumsi ikan segar. Small grant diberikan kepada inovator yang dapat mengolah ikan segar menjadi kudapan yang bergizi dan disukai masyarakat.

 

  1. Kategori Perilaku Penanganan Ikan Pasca-Panen yang Baik

Kurangnya pemahaman dan kesadaran untuk melakukan perilaku penanganan ikan pasca-panen yang baik merupakan salah satu faktor penyebab tingginya susut nilai ikan pasca panen dan rendahnya konsumsi ikan rumah tangga. Small grant diberikan kepada inovator yang dapat mengembangkan strategi komunikasi dan pengembangan kapasitas terkait dengan perilaku ini.

 

Selamat kepada para penerima Small Grant JP2GI yaitu:

No.

Kategori

Nama

Nama Produk

Lokasi

1.

Delivery Box

Nathania

Smart Box

Jakarta

2.

Maulana Fikry

FimTec

Univestas Brawijaya, Malang

3.

Pemantauan Distribusi

Abdul Khamid

Indofishery.id

Kota Semarang

4.

Bayu Mukti Anggara

Fishlog

Kota Bogor

5.

Olahan Ikan Segar menjadi Kudapan Bergizi

Deni Wijayanti

Payu-Payu

Kota Surabaya

6.

Erwan Susanto

Perkedel Ikan PT APM

Kabupaten Kediri

7.

Shindy Novia

Marine Bar

Kota Surabaya

8.

Andi Dwi Septian

Olahan Kerang Bunda

Kota Surabaya

9.

Perilaku

Amalia E Maulana, Ph.D

Etnomark

Jakarta

10.

Parijan, S.St.Pi

GEMARIKAN-Kin

Kabupaten Kebumen

 

JP2GI memberikan dana hibah dan dukungan teknis untuk pengembangan dan pemasaran produk para pemenang. Semoga langkah kecil JP2GI dapat membantu meningkatkan status gizi masyarakat serta kesejateraan pelaku sektor perikanan di Indonesia.

(Tim juri seleksi hibah kecil JP2GI di kantor JP2GI)