Share on :
Dampak COVID‐19 pada Usaha Kecil dan Menengah dalam Sistem Pangan (Hasil Sebuah Survei Online)
Sudah lebih dari tiga bulan saat pertama kali Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) terjadi di Indonesia. Banyak yang terdampak akibat pandemi ini, salah satunya adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) khususnya di sektor pangan.
Sebagian UMKM dapat mengambil keuntungan di masa pandemi ini, namun banyak yang terkena dampak negative, termasuk penurunan hasil usaha, mulai dari permintaan sampai pendistribusian bahan pangan
GAIN, World Food Programme (WFP), dan para mitranya, termasuk Jaringan Bisnis Scaling Up Nutrition (SUN) melakukan survei terhadap sistem pangan UMKM di 17 negara pada awal Mei 2020. Survei ini bertujuan untuk menilai dampak dari Pandemi COVID-19 dan tindakan pengendalian terkait bisnis UMKM di sektor pangan, serta dukungan yang mereka butuhkan.Di Indonesia, survei ini diikuti oleh anggota-anggota Jejaring Pasca-Panen untuk Gizi Indonesia (JP2GI).
Survei ini memperoleh 363 respon, yang sebagian besar berasal dari perusahaan mikro dan kecil; responden utamanya adalah perusahaan di sektor pengolahan dan distribusi biji-bijian, sayuran, perikanan, dan buah-buahan.
Sebanyak 94% responden menyampaikan bahwa mereka mendapat dampak negative dari pandemi ini, terutama melalui penurunan penjualan (82%), kesulitan mengakses bahan baku/input (49%), dan kesulitan membayar staf (44%).
Berdasarkan hasil tersebut, survei ini menyarankan agar pemerintah dan mitra pembangunan lainnya dapat mengambil langkah untuk mendukung UMKM sektor pangan yang penting namun rentan ini selama periodepandemio ini. Dukungan ini sangat penting untuk memastikan bahwa UMKM tersebut tetap mampu untuk makanan bergizi dan aman untuk saat ini dan di masa depan.
Temuan-temuan utama survei ini, dapat dilihat melalui link berikut:
DAMPAK COVID-19 TERHADAP USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM SISTEM PANGAN
*sumber: GAIN (Global Alliance for Improved Nutrition)