CV OMI MEREDUKSI SUSUT DAN SISA PANGAN


        Kota Tegal… Kota yang terletak di wilayah pesisir utara Jawa Tengah ini dikenal sebagai Kota Bahari, memiliki beragam potensi kemaritiman yang luar biasa, Kota Tegal juga dikenal sebagai wilayah industri galangan kapal sejak tahun 1950. Terbukti dengan banyaknya perusahaan yang mengatur fasilitas galagan kapal membuat mayoritas mata pencaharian masyarakat pesisir di sana rata-rata sebagai nelayan tangkap.

         Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, jumlah nelayan di Kota Tegal sebanyak 614 orang, dimana nelayan ini menggunakan perahu motor tempel sebagai kapal penangkap ikan dengan jenis alat tangkap yang digunakan beraneka ragam, diantaranya payang, mini purse seine dan gillnet. Dulu para nelayan disana sempat menggunakan cantrang sebagai alat tangkap, hanya saja saat ini sudah tidak mereka gunakan lagi karena dianggap tidak ramah lingkungan, untuk itu saat ini mereka lebih menggunakan jenis jaring berkantong.

        Mayoritas hasil tangkapan nelayan disana di dominasi oleh ikan pelagis : seperti ikan teri nasi, ikan teri jawa, ikan tembang, ikan kembung, ikan tongkol, ikan pisang – pisang, ikan munir dan banyak ikan lainnya.  Komoditas ikan – ikan ini lah yang masih menjadi unggulan untuk dijual karena memiliki nilai ekonomis tinggi, tidak hanya dijual dalam bentuk ikan basah tetapi olahan ikan ikut dijual menjadi surimi dan ikan asap. Bisnis utama CV OMI sendiri adalah mengolah ikan menjadi surimi. Produk ini menjadi unggulan karena memang penjualan export keluar negeri sangat menguntungkan melihat harga jualnya lebih mahal dibanding dijual di dalam negeri. Walaupun dalam produksinya memang masih fluktuatif dikarenakan harga yang cenderung tidak stabil sehingga moment yang sering terjadi adalan BEP (Break Event Point).

        Ocean Marine Indonesia (OMI) merupakah salah satu dari sekian perusahan yang ada di Kota Tegal yang bergerak di bidang usaha pengolahan ikan. CV OMI sendiri didirikan pada tanggal 12 Agustus 2020 sampai saat ini sudah memiliki karyawan sebanyak 200 orang. Hasil kunjungan oleh team JP2GI kemarin, perusahaan OMI sudah menggunakan teknologi pengelolaan ikan menggunakan mesin pemisah antara tulang, sisik dan daging. Hal ini dilakukan untuk mengurangi Food loss and waste sehingga seluruh badan ikan dapat digunakan dan mengakomodir hasil ikan yang tidak lolos uji akan di transfer ke Pabrik pembuatan tepung ikan sehingga susut hasil pengolahan ikan menjadi Zero Waste.

        Praktek baik yang dilakukan oleh CV OMI inilah yang dinilai di Kota Tegal sebagai pelopor pengolahan ikan dari hasil tangkap nelayan disana. Hal lainnya yang dapat di adopsi oleh perusahaan lain adalah CV. Omi mendukung program moderenisasi kapal nelayan bersama paguyuban nelayan Tegal untuk mengurangi susut ikan pada saat penangkapan dengan cara menghemat palka yaitu dengan memilah langsung ikan yang bagus dan jelek lalu dibekukan menggunakan freezer sebagai pendinginnya. Hal ini membuat CV OMI terbukti memberikan konsitensinya dalam penyediaan kualitas makanan tinggi dan mengurangi food waste dan loss dari penangkapan ikan oleh nelayan Kota Tegal.